![]() |
KH. Agus Salim dan Nyai Hj. Zakiyah Zaini Ahmad di Arafah |
Mekkah - Seluruh Jamaah Haji Indonesia telah berangkat menuju Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah (11/8). Begitu juga dengan rombongan KH. Agus Salim, (Ketua Lembaga Dakwah PBNU dan Rois Syu'biyah Jatman), yang tahun ini juga berangkat melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah. Sebelum ke Arafah Rombongan menginap terlebih dahulu di Mina selama kurang lebih sehari semalam.
Mina adalah sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah Timur kota Mekkah, Arab Saudi. Ia terletak di antara Mekkah dan Muzdalifah. Mina mendapat julukan kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jamaah haji seluruh dunia. Tenda-tenda itu tetap berdiri meski musim haji tidak berlangsung. Mina paling dikenal sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan lempar jumrah dalam ibadah haji.
Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal di sini sehari semalam sehingga dapat melakukan salat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah sholat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah.
Arafah adalah daerah terbuka dan luas di sebelah timur luar kota suci umat Islam di Mekkah, Arab Saudi. Di padang yang luas ini, pada satu hari (siang hari) tanggal 9 Dzulhijjah pada penanggalan Hijriyah berkumpullah jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia untuk melaksanakan inti ibadah haji, yaitu ibadah Wukuf. Wukuf di padang Arafah merupakan salah satu rukun haji, untuk mengingat Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi dari surga karena mengingkari perintah Allah dan terbawa oleh tipu daya Iblis. Mereka dipisahkan di dunia ini selama 40 tahun untuk bertemu kembali. Padang Arafah merupakan lokasi Adam dan Hawa bertemu, dan menjadi lokasi yang sakral bagi umat Islam. Setelah selesai wukuf di Arafah Jamaah haji langsung menuju Muzdalifah.
![]() |
KH. Agus Salim bersama Rombongan Jamaah Thriqoh Syadziliyah wal Qodiriyah |
![]() |
KH. Agus Salim & KH. Ahmad Zaelani |
Bermalam di Muzdalifah hukumnya wajib dalam haji. Maka siapa saja yang meninggalkannya diharuskan untuk membayar Dam. Dianjurkan untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW, bermalam hingga memasuki waktu shalat Subuh, kemudian berhenti hingga fajar menguning. Namun bagi orang-orang yang lemah, seperti kaum wanita, orang-orang tua dan yang seperti mereka, boleh meninggalkan Muzdalifah setelah lewat tengah malam. Setelah shalat Subuh, jamaah haji berangkat menuju ke Mina kembali.
Jamaah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan wukuf di Arafah. Jamaah haji ke Mina lagi karena para jamaah haji akan melempar jumrah. Tempat atau lokasi melempar jumrah ada 3 yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula. Di Mina jamaah haji wajib melaksanakan mabit (bermalam) yaitu malam tanggal 11,12 Dzulhijah bagi jamaah haji yang melaksanakan Nafar Awal atau malam tanggal 11,12,13 dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar Tsani. Mina juga merupakan tempat atau lokasi penyembelihan binatang kurban. Di Mina ada mesjid Khaif, merupakan masjid di mana Nabi Muhammad SAW melakukan salat dan khutbah ketika berada di Mina saat melaksanakan ibadah haji.
Setelah jamaah haji melaksanakan rukun dan wajib haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Maka langsung menuju Mekkah untuk melaksankaan Tawaf (mengelilingi Ka'bah 7 kali), Sai (berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya, lalu ditutup dengan mencukur rambut (Tahallul). Rangakaian Ibadah Haji ini, yang sedang dijalankani oleh Guru dan saudara kita, KH. Agus Salim, Umi Hj. Zakiyah Zaini Ahmad, KH. Ahmad Zaelani, H. Hendra Cipta Dinata dan Hj. Rokayah Shodikin. Mari kita daokan semoga Allah senantiasa pelihara kesehatannya dan dapat melaksanakan rangkaian Ibadah Haji dengan sempurna. Sehingga memperoleh haji yang mabrur dan maqbul. (ASR)
KH. Agus Salim beserta Nyai Hj. Zakiyah Zaini Ahmad
Penulis: Abdus Saleh Radai
Diambil dari berbagia sumber
Subhanallah..insyaAllah menjadi haji mabrur dan makbul. Semoga sehat selalu kiayiku dan rombongan.
BalasHapus