Terdengar lantunan nada-nada hidup
Menyemai kisah gelombang,menata letak pijakan
Lontarkan sabda dalam reruntuhan jiwa
Sepi dalam keramaian, teriak beringas menantang sunyinya malam
Cahaya bintang memancar diantara kabut hitam
Menemani senyapnya harapan samar meski dekat dalam pandangan
Aku duduk menatap lepas, peri yang hilang
Mengadu pada sebatang bunga jingga yang penuh misteri
Mekarmu berganti….ganti
Kemarin kau mekar dengan warna yang anggun, serta aroma yang manis
Kini kau menyembul melepas kulit ari
Semakin kutatap, kau tampak cenggang dan berani melepas kuntum satu demi Satu
Bau wewangian menyengat marangsang nafsu birahi
Singgasana luapan hasrat dan gelora
Serpihan bisikan indah kian memudar dan berputar
Lelah terasa meremas mayapada
Tingkahku diintip binatang malam, jenggah dan terpengarah
Angin malam pun kaget, tatkala melihat adegan indah terukir dalam setiap gerakan tubuhku
Desiran angin malam berputar mengitari tubuhku yang menyatu dalam alam fikiranku lenyap tanpa bekas
Rasaku sirna bersama maya
Tubuhku menyatu terengkuh oleh alam
Setiap gerakan tangan dan hembusan nafasku
Membekas, memerah seakan terbakar, membentuk garis bak pelangi
Sekujur tubuhku hangat dan memanas
Sampai akhirnya sampai pada titik makna
Aku mengalahkan aku
Dan bunga jingga pun tersenyum bahagia
Tatkala tubuhku terkulai lemas tanpa daya, merepah dalam sedekap
Pada saat yang sama sepiku datang lagi, karena sukmamu menyatu dalam aku
Alam hanya bagian dariku…..tidak lagi menyatu….!!!
Pabuaran, 25 Juli 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar