"Jika belum ketemu tentu sangatlah rindu, jangan bersedih hati terus sebut namanya sampai dia datang menghampiri"

Sabtu, 31 Agustus 2019

MAKNA DAN KEMULIAN BULAN MUHARRAM

Abdus Saleh Radai di Masjid Nabawi Madinah
Sebelum Khalifah Umar Bin Khattab menentukan momentum hijrahnya Rasulullah saw. ke Madinah sebagai titik penentu perhitungan hijriyah, bulan Muharram disebut dengan bulan Shafar Awal, karena posisinya yang terletak sebelum bulan shafar.

Nama Muharram secara bahasa dapat diartikan sebagai bulan yang diharamkan. Yaitu bulan yang didalamnya orang-orang Arab diharamkan dilarang (diharamkan) melakukan peperangan. Begitulah kebiasaan mereka tempo dulu mengkhususkan bulan-bulan peperangan dan bulan-bulan gencatan senjata. Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir terdapat keterangan berikut:

أَنَّ الْمُحَرَّمَ سُمِّيَ بِذَلِكَ لِكَوْنِهِ شَهْرًا مُحَرَّمًا، وَعِنْدِي أَنَّهُ سُمِّيَ بِذَلِكَ تَأْكِيدًا لِتَحْرِيمِهِ؛ لِأَنَّ الْعَرَبَ كَانَتْ تَتَقَلَّبُ بِهِ، فَتُحِلُّهُ عَامًا وَتُحَرِّمُهُ عَامًا

"Dinamakan bulan Muharram karena bulan tersebut memiliki banyak keutamaan dan kemuliaan, bahkan bulan ini memiliki keistimewaan serta kemuliaan yang sangat amat sekali dikarenakan orang arab tempo dulu menyebutnya sebagai bulan yang mulia (haram), tahun berikutnya menyebut bulan biasa (halal)."

Jumat, 23 Agustus 2019

GURU ABDURRAZAK MAKMUN SINGA PODIUM DARI BETAWI

Guru KH. Abdurrazak Makmun
Nama asli Guru Rozak Makmun adalah KH. Abdurrazak bin Makmun. Beliau dilahirkan pada Bulan Rabi`ul Awwal 1335 H. bertepatan dengan tahun 1916. Beliau adalah cucu dari Guru Mughni ulama besar Kuningan, Jakarta Selatan dari garis ibu. Beliau 25 Muharram 1404 H, 1 Nopember 1983 di usia ke-67 tahun. Jenazahnya dikebumikan di sisi makam Ayahandanya, Guru KH. Muhammad Makmun bin Jauhari bin Mi’un di Komplek Masjid Darussalam, Kuningan, Jakarta Selatan.

Sewaktu Abdurrazak Makmun (atua Guru Rozak Makmun) masih kecil, saat Guru Makmun tengah memberikan tashwir di tengah santrinya, Abdurrazak kecil tiba-tiba mulai membuat ulah yang tak diperlukan. Karena ulahnya, suasana Tashwir jadi buyar. Tashwir adalah istilah Islam Betawi, artinya membaca, mengartikan, dan menjelaskan kitab. Guru Makmun, Ayahanda dari Guru Abdurrazak, mulai terganggu dengan ulah anaknya. Tatapan Guru Makmun pada kitab di hadapannya, tak lagi teratur. Konsentrasi terpecah, lirikan pahitnya meminta si anak menyudahi tingkah-laganya. Pada kesempatan lain, Abdurrazak sebagai anak kecil hampir tak pernah luput menyertakan diri dalam pengajian yang digelar di rumahnya.

Sabtu, 17 Agustus 2019

MAKNA KEMERDEKAAN SECARA HAKIKI MENURUT ISLAM

Tim Paskibraka Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Manbaul Hikmah
Amanah Pembina Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
Diselenggarakan Oleh Sekolah Islam Terpadu Manbaul Hikmah

Direktur The Integrated Islmic School of Manbaul Hikmah
Pembina Upacara 17 Agustus 2019

Bulan ini, Tanggal 17 Agustus 2019, bangsa Indonesia kembali memperingati hari kemerdekaannya. Semarak menyambutnya telah nampak sejak jauh hari. Spanduk, bendera, umbul-umbul, dan baliho-baliho bertuliskan “Dirgahayu Kemerdekaan” menghiasi jalan-jalan raya. Semuanya menjadi semarak menyambut hari bersejarah itu. Namun di balik kesemarakannya, masih terselip berbagai pertanyaan di benak kita; benarkah kita sudah merdeka secara hakiki? apa makna kemerdekaan bagi kita? bagaimana kita mengisi kemerdekaan yang kita rasakan saat ini?

Sebelum kita melihat lebih jauh, ada baiknya kita mencoba mengingat kembali bagaimana kemerdekaan itu bisa hadir di negeri tercinta ini. Ketika kita membuka kembali lembaran-lembaran sejarah bangsa ini, maka kita akan menemukan jejak Islam di setiap lembarannya. Ya, jejak perjuangan kaum muslimin dan para ulama yang menentang penindasan dan mengagungkan nama Islam. Bahkan perjuangan kemerdekaan tersebut telah ada jauh sebelum terbayangnya sebuah komunitas bernama Indonesia.

Dalam sejarah itu, kita dapat melihat bagaimana semangat jihad melebur ke dalam budaya masyarakat Indonesia, yang memang menjadi mayoritas muslim kala itu. Tampilnya para pejuang Islam di beberapa wilayah seperti ; di Aceh dengan Hikayat Perang Sabil-nya, di Jawa dengan dengan Pangeran Diponegoro yang hendak merdeka dan melawan penjajahan, di Makassar dengan Sultan Alauddin yang berdiri tegak mempertahankan kesultanannya dari rongrongan VOC, dan daerah-daerah lainnya, semuanya menjadi warna perjuangan kemerdekaan bangsa kita. Bertumpuk-tumpuk badan telah menjadi syahid, insyaaAllah. Bersahut-sahut takbir memanggil, mengantar nyawa mereka bercerai dari badannya, yang dengannya mereka mempertanggungjawabkan jihadnya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan, ketika perjuangan beralih ke zaman setelah itu, Islam tetap menjadi sumbu dari berputarnya usaha-usaha menuju kemerdekaan. Tak heran, jika para ulama dan tokoh Islam, ketika memiliki kesempatan untuk mewarnai lahirnya Indonesia, mereka memanfaatkannya dengan memperjuangkan Islam sebagai pondasi negara. Melalui Piagam Jakarta (Jakarta Charter), umat Islam mencoba menyalurkan citanya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara merdeka yang bertauhid. Meskipun akhirnya pupus karena suatu sebab yang disesalkan para tokoh Islam waktu itu.

Selasa, 13 Agustus 2019

DUBES SAYANGKAN 520 KUOTA HAJI INDONESIA TIDAK TERPAKAI

Agus Maftuh Abegebriel Duta Besar RI untuk Arab Saudi
MEKKAH - Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyayangkan adanya kuota jamaah haji yang tidak terpakai setiap tahun. Hal itu dia ketahui dari sistem e-hajj terkini.

"Saya suka buka sistem e-hajj. Terakhir saya buka itu 31 Juli. Data yang muncul di situ selama saya bertugas tiga tahun, ada kuota yang tidak terpakai. Ini jumlahnya dua kali lipat kuota Brunei," tutur Agus Maftuh saat rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di Hotel 308, kawasan Raudhah, Makkah, Selasa (6/8) malam.

Dalam rapat yang dihadiri rombongan Amirul Hajj 2019, PPIH Arab Saudi, dan pengawas DPR itu, dia menjelaskan pada 2016 jumlah kuota haji tak terpakai mencapai 759 kursi. Selanjutnya, pada 2017 ada sebanyak 935 kuota haji yang tak terpakai. Adapun pada tahun 2018, ada sebanyak 649 kursi. Sementara, pada tahun ini tercatat sebanyak 520 kursi tak terpakai.

Sabtu, 10 Agustus 2019

WUKUF DI ARAFAH BERSAMA KH. AGUS SALIM (KETUA LEMBAGA DAKWAH PBNU)

KH. Agus Salim dan Nyai Hj. Zakiyah Zaini Ahmad di Arafah
Mekkah - Seluruh Jamaah Haji Indonesia telah berangkat menuju Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah (11/8). Begitu juga dengan rombongan KH. Agus Salim, (Ketua Lembaga Dakwah PBNU dan Rois Syu'biyah Jatman), yang tahun ini juga berangkat melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah. Sebelum ke Arafah Rombongan menginap terlebih dahulu di Mina selama kurang lebih sehari semalam.

Mina adalah sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah Timur kota Mekkah, Arab Saudi. Ia terletak di antara Mekkah dan Muzdalifah. Mina mendapat julukan kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jamaah haji seluruh dunia. Tenda-tenda itu tetap berdiri meski musim haji tidak berlangsung. Mina paling dikenal sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan lempar jumrah dalam ibadah haji. 

Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal di sini sehari semalam sehingga dapat melakukan salat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah sholat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah.

Arafah adalah daerah terbuka dan luas di sebelah timur luar kota suci umat Islam di Mekkah, Arab Saudi. Di padang yang luas ini, pada satu hari (siang hari) tanggal 9 Dzulhijjah pada penanggalan Hijriyah berkumpullah jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia untuk melaksanakan inti ibadah haji, yaitu ibadah Wukuf. Wukuf di padang Arafah merupakan salah satu rukun haji, untuk mengingat Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi dari surga karena mengingkari perintah Allah dan terbawa oleh tipu daya Iblis. Mereka dipisahkan di dunia ini selama 40 tahun untuk bertemu kembali. Padang Arafah merupakan lokasi Adam dan Hawa bertemu, dan menjadi lokasi yang sakral bagi umat Islam. Setelah selesai wukuf di Arafah Jamaah haji langsung menuju Muzdalifah.

Jumat, 09 Agustus 2019

DEKLARASI MEKKAH DALAM SILATURRAHIM NU SE-DUNIA

Hotel Altayseer Tower Tempat Acara Deklarasi makkah
Mekkah - Silaturahmi Nahdlatul Ulama Se-Dunia Ke XVIII yang digelar oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di Hotel Altayseer Towers Hotel, Makkah, Kamis (8/8) menyerukan warga NU untuk berpegang teguh pada ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama'ah An Nahdliyyah baik secara fikrah dan amaliyah maupun secara manhajiyah dan harakah.

Forum tahunan yang dilaksanakan pada setiap musim haji tersebut juga menyerukan kepada seluruh umat di dunia untuk terus mendukung teciptanya perdamaian dunia berdasarkan asas keadilan dan kemanusiaan. Hal ini selaras dengan tema besar yang diangkat yakni "Merajut Kembali Ukhuwah Wathaniyah Menuju Perdamaian Dunia".

SILATURRAHIM NU SE-DUNIA XVII DI MEKKAH AL-MUKARRAMAH

KH. Agus Salim bersama KH. Nurul Badruttamam
Mekkah - Hari ini warga Nahdliyyin sedunia berkumpul di Makkah Al-Mukarramah untuk mengadakan acara Silaturrahim Nahdlatul Ulama Sedunia. Acara Silaturrahim Nahdlatul Ulama Sedunia dilaksanakan sebelum pelaksanaan ibadah haji, yang di mulai besok Jum'at berangkat ke padang Arafah untuk melanksanakan rangkaian ibadah haji. 

KH. Lukman Hakim Saifuddin Selaku Menteri Agama dalam Shilaturrahim Nahdlatul Ulama Sedunia di Hotel Taisir Mekah (Kamis, 7 Dzulhijjah 1440 H./8 Agustus 2019) menyatakan, bahwa Semua pihak sudah paham bahwa potensi NU di semua Bidang sangat besar. Diamnya NU sudah merupakan potensi. Namun, potensi saja Tidak cukup. 

Lukman Hakim Saifuddin mengatakan "Potensi besar NU Harus digerakkan secara optimal supaya mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bangsa, dan dunia. Kekuatan untuk bergerak (harakah) Harus dioptimalkan supaya Ada dampak positif (atsar) di tengah kehidupan umat manusia". Islam moderat yang toleran, progresif dan inklusif menjadi karakteristik utama Nahdaltul Ulama yang harus dikembangkan di tengah masyarakat sehingga benih-benih radikal-intoleran bisa diminimalisir dengan baik. Menag Lukman, menambahkan.

Nahdlatul Ulama sudah saatnya menyisingkan lengan baju. Tidak hanya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tapi juga terlibat aktif dalam memajukan Indonesia dari berbagai aspek kehidupan. Tampilnya KH. Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden adalah langkah Awal NU dalam memajukan bangsa yang Harus dibuktikan dengan prestasi Demi prestasi di semua aspek kehidupan sehingga masyarakat percaya kepada NU.

Selasa, 06 Agustus 2019

KH. MAIMUN ZUBAIR (MBAH MOEN) WAFAT DI MEKKAH

KH. Maimun Zubair/ Mbah Moen
انا لله وانا اليه راجعون

اللهم اغفر له وارحمه وأدخله جنات النعيم

اللهــــم .. يا حنَّان ، يا منَّان ، يا واسع الغفران ، اغفر له و ارحمه ، و عافه و اعف عنه ، و أكرم نزله ، و وسع مدخله ، و اغسله بالماء و الثلج و البرد ، و نقِّه من الذنوب و الخطايا كما ينقَّى الثوب الأبيض من الدنس

اللهــــم .. أبدله داراً خيراً من داره ، و أهلاً خيراً من أهله ، و زوجاً خيراً من زوجه ، و أدخله الجنة و أعزه من عذاب القبر و من عذاب النار

اللهــــم .. عامله بما أنت أهله ، و لا تعامله بما هو أهله
اللهــــم .. اجزه عن الاحسان احساناً ، و عن الإساءة عفواً و غفراناً
اللهــــم .. إن كان محسناً فزد في حسناته ، و إن كان مسيئاً فتجاوز عنه يارب العالمين
اللهــــم .. آنسه في وحدته ، و آنسه في وحشته ، و آنسه في غربته
اللهــــم .. أنزله منزلاً مباركاً و أنت خير المنزلين
اللهــــم .. أنزله منازل الصديقين و الشهداء و الصالحين و حسن أولئك رفيقاً
اللهــــم .. اجعل قبره روضة من رياض الجنة ، و لا تجعله حفرة من حفر النار
اللهــــم .. افسح له في قبره مد بصره ، و افرش قبره من فراش الجنة
اللهــــم .. أعذه من عذاب القبر ، و جاف الأرض على جنبيه
اللهــــم .. املأ قبره بالرضا و النور ، و الفسحة و السرور
اللهــــم .. قِهِ السيئات ( و من تق السيئات يومئذٍ فقد رحمه )
اللهــــم .. اغفر له في المهديين ، و اخلفه في عقبة في الغابرين ، و اغفر لنا و له يا رب العالمين ، و افسح له في قبره و نوّر له فيه
اللهــــم .. إنَّ عبدك في ذمتك و حبل جوارك فقِهِ فتنة القبر ، و عذاب النار ، و أنت اهل الوفاء والحق ، فاغفر له و ارحمه ، إنك أنت الغفور الرحيم
اللهــــم .. إن هذا عبدك و ابن عبدك و ابن أمتك خرج من روَح الدنيا و سعتها و محبوبيه و أحبائه فيها إلى ظلمة القبر و ما هو لاقيه .كان يشهد أن لا إله إلا أنت و أن محمداً عبدك و رسولك و أنت أعلم به .
اللهــــم .. إنه نزل بك و أنت خير منزول به ، و أصبح فقيراً إلى رحمتك و أنت غني عن عذابه ، آته برحمتك رضاك ، و قِهِ فتنة القبر و عذابه ، و آته برحمتك الأمن من عذابك حتى تبعثه إلى جنتك يا أرحم الراحمين

اللهم ..انقله من مواطن الدود و ضيق اللحود إلى جنات الخلود

 اللهم ..ارحمه تحت الأرض ، و استره يوم العرض ، و لا تخزِهِ يوم يبعثون 
اللهــــم .. يمِّن كتابه ، و يسِّر حسابه ، و ثقِّل بالحسناتِ ميزانه ، و ثبِّت على الصراط أقدامه ، و أسكِنه في أعلى الجنات ، في جوار نبيِّك و مصطفاك صلى الله عليه و سلم
اللهــــم .. أمِّنه من فزع يوم القيامة ، و من هول يوم القيامة ، و اجعل نفسه آمنةً مطمئنة ، و لقِّنه حجَّته
اللهــــم .. اجعله في بطن القبر مطمئناً ، و عند قيام الأشهاد آمناً ، و بجود رضوانك واثقاً ، و إلى أعلى علو درجاتك سابقاً
اللهــــم .. اميييين بسر الفاتحه

ASR - Telah kembali kepada Rabbnya KH. Maimun Zubair (Mbah Moen) di Tanah Suci Mekkah, beliau ke Arab Saudi Mekah untuk melaksanakn ibadah haji. Beliau wafat pada hari ini Selasa, (06/08/2019). Semoga Mbah Moen Akhir kalamnya Laa ilaaha illallah, Allah jadikan husnul khotimah.

Sabtu, 03 Agustus 2019

BIOGRAFI HADLRATUSSYEIKH KH. MUSTAQIM BIN HUSEIN

 Jamaah Thoriqoh Saydziliyah Wal Qodiriyah Pondok PETA Tulungaung, Titik Cikarang Kota Bekasi Jawa Barat, Ziarah ke Makam Guru Mursyid Hadlratussyeikh KH. Mustaqim bin Husein, Kauman, Tulungagung, Jawa Timur
Hadlratussyeikh Mustaqim bin Husein adalah Mursyid Thoriqoh Syadziliyah wal Qodiriyah wan Naqsabandiyah Pondok Pesulukan Thoriqot agung (PETA) Tulungagung Jawa Timur. Hadlratussyeikh Mustaqim bin Husein lahir di desa Nawangan, kecamatan Keras, kabupaten Kediri, pada tahun 1901 M. Ayah beliau bernama Husain bin Abdul Djalil, yang merupakan keturunan ke 18 dari Mbah Panjalu atau Hariang Kencana atau Sayyid Ali Bin Muhammad bin Umar (Mbah Panjalu), Ciamis, Jawa Barat. 

Ketika masih berusia 12-13 tahun, Hadlratussyeikh Mustaqim bin Husein mengabdi kepada Kiai Zarkasyi di dusun Tulungagung. Beliau mengabdi dan belajar membaca Al-Quran serta ilmu agama kepada Kiai Zarkasyi. Pada usia tersebut, Hadlratussyeikh Mustaqim bin Husein dikaruniai oleh Allah hati yang dapat berdzikir Allah, Allah, Allah …… tanpa berhenti.

Dari kekuatan dzikir yang demikian tadi, Hadlratussyeikh Mustaqim bin Husein juga dikaruniai oleh Allah ilmu sirri atau ilmu mukasyafah . Beliau bisa mengetahui ilmu ghaib, alam barzakh dan alam jin, serta keinginan-keinginan yang terbersit di hati orang lain. Pada saat itu, Allah selalu menjaga beliau dari sifat-sifat madzmumah (sifat yang tercela).